الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّه…
“Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita disebabkan Allah telah melebihkan sebagian mereka (kaum pria) di atas sebagian yang lain (kaum wanita) dan disebabkan kaum pria telah membelanjakan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)…”. (An-Nisa: 34)
Demikian indahnya tuturan kalam Ilahi di atas menetapkan tatanan hidup yang pasti mengantarkan kepada kebahagiaan. Namun manusia yang durjana ingin merubah keindahan tatanan tersebut. Akibatnya musibah datang silih berganti dan malapetaka semakin meluas. Wanita yang seharusnya tunduk di bawah kepemimpinan pria menjadi sebaliknya, ia yang memimpin. Padahal Rasul yang mulia shallallahu ‘alaihi wasallam jauh sebelumnya telah berpesan dalam sabdanya yang agung :
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada seorang wanita”. (Shahih, HR. Bukhari No. 4425)
Pembaca yang mulia…
Kita tahu setiap rumah tangga butuh seorang pemimpin untuk mengatur keperluan rumah tersebut berikut penghuninya dan ia bertanggung jawab atas seluruh penghuni rumah. Karena begitu besar perannya maka ia harus didengar dan ditaati selama tidak memerintahkan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan dengan hikmah-Nya yang agung, Allah subhanahu wata’ala memilih pria untuk menjadi pemimpin tersebut!
“Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita…” (An-Nisa: 34)
Berkata Al Imam Ath Thabari rahimahullah menafsirkan ayat di atas: “Kaum pria merupakan pemimpin bagi para wanita dalam mendidik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kepada suami-suami mereka. Karena Allah telah melebihkan kaum pria di atas istri-istri mereka dalam hal pemberian mahar dan infak (belanja) dari harta mereka guna mencukupi kebutuhan keluarga. Hal itu merupakan keutamaan Allah tabaraka wa ta`ala kepada kaum pria hingga pantaslah mereka menjadi pemimpin kaum wanita…”.
Kemudian Al Imam Ath Thabari rahimahullah menukilkan tafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma terhadap ayat di atas: “Pria (suami) merupakan pemimpin wanita (istri) agar wanita itu mentaatinya dalam perkara yang Allah perintahkan dan mentaatinya dengan berbuat baik kepada keluarganya dan menjaga hartanya. Bila si istri enggan untuk taat kepada Allah, boleh bagi suami untuk memukulnya dengan pukulan yang tidak memberi cacat…”.
Ibnu Abbas c juga menyatakan pria lebih utama dari wanita dengan nafkah yang diberikannya dan usahanya. (Lihat Tafsir Ath Thabari, 5/57-58)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa‘di rahimahullah berkata setelah membawakan ayat ini dalam tafsir beliau: “Pria memimpin wanita dengan mengharuskan mereka menunaikan hak-hak Allah ta‘ala seperti menjaga apa yang diwajibkan Allah dan mencegah mereka dari kerusakan. Mereka juga memimpin kaum wanita dengan memberi belanja/nafkah, memberi pakaian dan tempat tinggal”. (Taisir Al Karimir Rahman fi Tafsir Al Kalamin Mannan hal. 177)
Dari ayat Allah subhanahu wata’ala yang telah lewat, dapatlah dipahami bahwa pria dijadikan pemimpin bagi wanita karena dua perkara:
Pertama, Allah telah melebihkan pria atas wanita dari berbagai sisi
Di antaranya pria secara khusus diberi wewenang untuk memimpin negara, sementara bila ada wanita yang memimpin negara maka ditujukan kepadanya sabda Nabi shalllallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada wanita”. (Shahih, HR. Bukhari)
Demikian pula dalam masalah kenabian dan kerasulan, khusus diangkat dari kalangan pria sebagaimana firman-Nya :
“Tidaklah Kami mengutus rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka.” (Al-Anbiya: 7)
Allah subhanahu wata’ala mengkhususkan kaum pria dalam banyak ibadah seperti jihad, shalat jum‘at dan lainnya. Demikian pula Allah anugerahkan kepada mereka akal yang kuat, kesabaran dan keteguhan hati yang tidak dimiliki oleh wanita. (Taisir Al Karimir Rahman fi Tafsir Al Kalamin Mannan hal. 177)
Kedua, Allah membebankan kepada pria (suami) untuk menafkahi istrinya .
Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan firman Allah subhanahu wata’ala:
“…dan disebabkan kaum pria telah membelanjakan sebagian dari harta mereka…” (An-Nisa: 34)
Beliau menyatakan: (Harta yang mereka belanjakan) berupa mahar, nafkah dan tanggungan yang Allah wajibkan pada mereka seperti yang tersebut dalam kitab-Nya dan sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka pria lebih utama dari wanita dan ia memiliki kelebihan dan keunggulan di atas wanita karena itu ia pantas menjadi pemimpin bagi wanita sebagaimana Allah subhanahu wata’ala berfirman:
“Para suami memiliki kelebihan satu tingkatan di atas para istri”. (Al-Baqarah: 228)
Ketika menafsirkan ayat di atas, beliau rahimahullah menyatakan: “Para suami memiliki kelebihan satu tingkatan di atas para istri yaitu dalam keutamaan, dalam penciptaan, tabiat, kedudukan, keharusan mentaati perintahnya (yakni istri harus taat dengan suaminya selama tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala), dalam memberikan infak/belanja…. (Tafsir Ibnu Katsir 2/278)
Kedudukan Suami, dan keutamaan berbakti kepada Suami
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabda-sabdanya juga banyak menyinggung kelebihan pria atau suami dibanding wanita. Di antaranya bisa kita baca berikut ini:
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”(HR. Tirmidzi, dan dikatakan oleh Syaikh Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 926: hasan shahih)
“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada selain Allah niscaya akuperintahkan istri untuk sujud kepada suaminya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang istri dapat menunaikan hak Tuhannya hingga ia menunaikan hak suaminya seluruhnya. Sampai-sampai seandainya suaminya meminta dirinya (mengajaknya bersenggama) sementara dia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta) dia tidak boleh menolaknya”. (HR. Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami` 5295 dan Irwaul Ghalil 1998)
Istri yang menolak ajakan senggama dari suaminya diancam oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sabda beliau:
“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak untuk datang maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi”. (Shahih, HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no.1436).
Dalam riwayat Muslim (no. 1436):
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha padanya”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya kriteria istri yang baik:
“Istri yang menyenangkan ketika dipandang oleh suaminya, taat kepada suaminya ketika diperintah dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara yang tidak disukai suaminya baik dalam dirinya maupun harta suaminya. (HR. Ahmad. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam As Shahihul Jami` no. 3398, Al Misykat 3272 dan As Shahihah 1838)
Seorang istri tidak diperkenankan puasa sunnah ketika suaminya berada di rumah kecuali setelah mendapat izin darinya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidak boleh seorang istri puasa sunnah sementara suaminya ada di rumah kecuali setelah mendapat izin dari suaminya”. (Shahih, HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026)
Seorang istri diperkenankan keluar rumah untuk shalat di masjid bila telah mendapatkan izin suaminya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menuntunkan:
“Apabila istri salah seorang dari kalian minta izin ke masjid maka janganlah ia melarangnya”. (Shahih, HR. Bukhari no. 5238 dan Muslim no. 442)
Dari beberapa dalil yang telah disebutkan jelaslah bagaimana tingginya kedudukan seorang suami. Semua itu menunjukkan bahwa suamilah yang berhak memimpin keluarganya. Dialah yang pantas sebagai nahkoda bagai sebuah bahtera yang ingin pelayarannya berakhir dengan selamat ke tempat tujuan. Inilah pembagian Allah subhanahu wata’ala yang Maha Adil maka tidak pantas seorang hamba yang mentaati-Nya untuk memprotes ketetapan-Nya. Bukankah Dia Yang Maha Tinggi telah berfirman:
“Dan janganlah kalian iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kalian lebih banyak daripada sebagian yang lain. (Karena) bagi kaum pria ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi kaum wanita pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Karena itu mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (An-Nisa: 32)
Wallahu ta‘ala a‘lam bishshawwab.
Selasa, 27 November 2012
Senin, 26 November 2012
Amalan Harian Yang Perlu Dijaga Secara Istiqamah
1. Solat Tahajud di waktu ¾ malam sekurang-kurangnya 2rakaat & solat sunat Witir sekurang-kurangnya 1 rakaat sebelum masuk waktu Subuh- Tahajjud merupakan jalan orang-orang yang soleh, amalan para Nabi dan Wali-wali Allah yang terdahulu. Jangan ditinggalkan.
2. Selepas Subuh, zikir 300pagi {100x [tasbih,tahmid dan takbir], 100x selawat & 100x istighfar}. Zikir sangat penting kerana semasa kedatangan DAJJAL hanya zikir sebagai sumber makanan dan minuman. Hanya orang yang benar-benar jaga zikir shj mempunyai sumber makanan dan minuman pada waktu itu. Selainnya akan mengikut DAJJAL untuk mendapat makanan dan minuman.
3. Kemudian bacalah surah Yasin- Allah janji segala hajatnya pada hari itu akan dipenuhi.
4. Kemudian selepas 15 min naik matahari, solat sunat Isyra q 4 rakaat- Allah janji akan menolong kamu menyempurnakan segala urusanmu pada hari itu.
5. Kemudian solat sunat Dhuha, boleh dilakukan di antara jam 8-12 tghari. Nabi SAW bersabda: “Sesiapa mengerjakan solat Dhuha 2 rakaat, dia tidak tergolong di dalam golongan org2 yg lalai dan lupa.” Solat Dhuha juga memudahkan urusan dan memberkati rezeki.
6. Selepas solat Zohor, bacalah surah Ar-Rahman- Nabi SAW bersabda: “Segala sesuatu itu mempunyai mempelai, dan mempelai bagi Al-Quran adalah surah Ar-Rahman.” Surah Ar-Rahman menanam sifat syukur di dalam hati atas nikmat-nikmat Allah dan dengan amalan membaca Surah Ar-Rahman juga sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan otak.
7. Selepas solat fardhu Asar, zikir 300 petang, {100x [tasbih,tahmid dan takbir], 100x selawat & 100x istighfar}
8. Kemudian baca Surah An-Naba’ – Nabi SAW bersabda: “ Jika kamu tahu fadhilat dan besarnya pahala membaca surah An-Naba’, maka kamu akan berhenti daripada tugas-tugas kamu, lalu mempelajari surah tersebut dan mendekatkan diri kepada Allah dengan membacanya. Sesungguhnya Allah akan mengampunkan dosa-dosa mereka yang mengamalkan membacanya selain dosa syirik.”
9. Selepas solat Maghrib, solat sunat Auwabin-Allah janji akan memberi keampunan terhadap dosa-dosa melainkan dosa syirik kepadaNya.
10. Kemudian bacalah surah Al-Waqiah-Allah janji sesiapa yang istiqamah mengamalkannya pada setiap malam, kebuluran & kemiskinan tidak akan menemuinya.
11. Selepas Isya’ bacalah surah Al-Mulk-Allah janji akan memelihara daripada azab kubur. Nabi SAW tidak akan tidur selagi tidak membaca surah Al-Mulk dan surah As-Sajdah.
12. Setiap malam bacalah Ayatul Kursi dan “Amanar-Rasul” hingga habis. Sangat-sangat penting untuk melindung diri daripada pengaruh syaitan dan kejahatan
13. Sebelum tidur, solat sunat Taubat dan tidur beradab seperti mana Nabi SAW tunjuk ajar.
14. Setiap malam apabila hendak tidur, Muhasabah diri, pohonlah keampunanmu kpd Allah diatas dosa-dosa dan bagi setiap amalan yang baik, nyatakan kesyukuranmu kepada Allah.
15. Sebelum tidur fikirkan dan renunglah(muqarabah) juga mengenai mati dan peristiwa-peristiwa selepas maut. Muqaraba adalah perlu untuk membentuk sifat Taqwa.
16. Setiap hari bacalah al-Quran (Tilawatul Quran) walaupun hanya satu ‘ain’. Latihan tilawah sangat memberi kesan kepada hati. Hati yang tidak ada al-Quran seumpama hati yang mati. Pembacaan Al-Quran janganlah ditinggalkan. Hak Al-Quran adalh perlu dikatamkan dua kali setiap tahun.
17. Setiap pagi Jumaat bacalah surah Al-Kahfi, kalau tak mampu habskan seluruh surah, bacalah seberapa banyak yang boleh- Allah janji ‘cahaya’ di hari kiamat dan diampunkannya diantara dua Jumaat. Nabi SAW bersabda: ‘Sesiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumaat, maka bersinarlah cahaya drpd bawah kakinya hingga ke langit.’
18. Hendaklah hati & lidah sentiasa sibuk dengan berzikir didalam apa jua kegiatan sama ada berjalan, duduk atau bekerja. Berzikirlah ‘Lailahailallah’ sebagai amalan tetap dan berkekalan.
19. Puasa sunat Isnin & Khamis, juga puasa sunat pada hari-hari yang digalakkan dalam Islam. Untuk puasa-puasa sunat, mintalah keizinan daripada suami-suami kamu.
20. Cubalah sedaya-upaya berada dalam keadaan berwudhu’. Sabda Nabi SAW: ‘Wudhu’ adalah senjata orang-orang mukmin.’ Faedah wudhu’ sangat besar.
21. Tatkala Haid, jangan tinggalkan zikrullah. Meninggalkan zikir akan mengeraskan hati dan melayukan cahaya rohaniah bagi hati.
22. Tetaplah dengan usaha kamu melawan hawa nafsu. Jagalah mata, telinga, lidah dan hati. Mengumpat dan mengata-ngata orang lain adalah bencana yang sangat besar. Ia menghapuskan dan melenyapkan pahala dan kesan ibadat.
Kamis, 08 November 2012
KE LEBIHAN BANGUN PAGI
Bagi anda yang dalam kehidupan sehari-harinya lambat bangun, Kiranya mungkin anda dapat menyempatkan sedikit waktu untuk membaca postingan kami kali ini mengenai manfaat bangun pagi bagi kesehatan. Kiranya mungkin dapat bermanfaat bagi anda, Selamat membaca dan mempelajarinya.
ALLAH berfirman yang artinya : ” dan dirikanlah shalat subuh, sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat ) (Al-Isra’:78).
Al-qur’an menekankan untuk tidur lebih awal dan bangun tidur sepagi mungkin. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa nabi pernah bersabda : ” umat ku mendapatkan berkah karena bangun pagi”. Juga dalam riwayat yang lain nabi besabda : “shalat dua raka’at pada subuh hari lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya”. Dan agar hal itu terwujud maka rasulullah memerintahkan agar tidak bertamu setelah isya dalam sabdanya : “Janganlah berkumpul setelah shalat isya kecuali untuk nenuntut ilmu”.
Adapun manfaatnya bagi kesehatan orang yang suka bangun pagi antara lain sebagai berikut :
Gas ozon (o3) mencapai kadar tertinggi pada saat fajar (subuh) dan seterusnya menurun secara bertahap sampai tingkat terendah ketika matahari terbit. Gas ozon nemberikan pengaruh positif terhadap sel-sel syaraf, melancarkan proses kerja otak dan otot dimana puncak produktivitas manusia terjadi pada pagi hari. Dan manusia merasa enak dan segar ketika menghirup udara di pagi hari, bersih, segar, tidak ada bandingannya pada jam – jam yang lain, baik siang maupun malam hari.
Sesungguhnya sinar matahari ketika terbit dekat dengan warna merah dan di maklumi pengaruhnya dalam merangsang syaraf dan membangkitkan kesadaran dan gerakan (mobilitas), sebagaimana sinar matahari setelah naik beberapa tingginya, sangat baik untuk kesehatan kulit karena mengandung vitamin D.
Bangun pagi mengakhiri tidur yang panjang, dan jelas bahwa manusia yang tidur dalam jangka waktu yang lama sekaligus rentan terserang penyakit pada hati, khususnya penyakit atherosclorosis yang menyebabkan serangan sesak dada, karena tidur adalah diam secara mutlak.jika hal ini berlanjut lama, akan mengakibatkan kegagalan materi – materi lemak ke dinding pembuluh darah ; diantaranya pembuluh darah coronarnya. Dan mungkin kewaspadaan terhadap salah satu faktor penyebab penyakit pembuluh darah ini merupakan salah satu faedah yang didapatkan oleh orang – orang beriman yang bangun pada kegelapan malam mendekatkan diri pada penciptanya dengan memanjatkan doa kepada Nya dengan melakukan shalat. Allah berfirman yang artinya: “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka (al-Furqan:64). Kemudian pada tempat yang lain Allah berfirman agar manusia bangun tengah malam melaksanakan shalat tahajjud: artinya” Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (Al-muzzammil:6). Nasyi’ah dalam ayat ini bagus setelah tidur.
Secara ilmiah, kondisi krotozon pada darah terjadi pada pagi hari mencapai sekitar 7-22 microgram/100 miliplasma, dan paling rendah pada sore hari sampai pada 7 microgram/miliplasma. Krotozon adalah sejenis zat yang ditdemukan pada hari yang menanbahkan efektifitas badan dan memperlancar metabolisme (istiqlabat) dalam tubuh secara umum dan menambah kadar gula di dalam darah yang membekali badan dengan energi. Jika kita hubungkan antara faedah-faedah yang telah dijelaskan dengan hadis tentang shalat dan wudhu, maka kita menyimpulkan bahwa muslim yang berpegang teguh pada al-qur,’an, ialah manusia yang tidak ada duanya (istimewa). Mereka bangun pagi-pagi menghadapi hari-harinya dengan penuh semangat dan kesungguhan, langsung melakukan aktivitas kesehariannya ketika kondisi emosional, mental, otot-otot pada puncak vitalitas yang mengarahkan pada peningkatan produktivitas secara signifikan. Semua itu dilakukan dengan penuh kejernihan pikiran , kebersihan hati, kegembiraan dan kelapangan dada. Jika kita membayangkan hal-hal itu terwujud, masyarakat islam akan menjadi masyarakat yang berbeda. Pembeda yang paling jelas adalah kehidupan yang dibangun mulai dari fajar.
Kembali kepada niat bahwa dalam tulisan ini tidak ada niat negatif yang bermaksud merugikan orang lain, dan apabila sobat semua dan para pembaca menyukai postingan ini anda dapat membeli buku aslinya. Terima kasih, semoga postingan manfaat bangun subuh ini dapat memberi manfaat yang seluas-luasnya. Aamin…!!!
ALLAH berfirman yang artinya : ” dan dirikanlah shalat subuh, sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat ) (Al-Isra’:78).
Al-qur’an menekankan untuk tidur lebih awal dan bangun tidur sepagi mungkin. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa nabi pernah bersabda : ” umat ku mendapatkan berkah karena bangun pagi”. Juga dalam riwayat yang lain nabi besabda : “shalat dua raka’at pada subuh hari lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya”. Dan agar hal itu terwujud maka rasulullah memerintahkan agar tidak bertamu setelah isya dalam sabdanya : “Janganlah berkumpul setelah shalat isya kecuali untuk nenuntut ilmu”.
Adapun manfaatnya bagi kesehatan orang yang suka bangun pagi antara lain sebagai berikut :
Gas ozon (o3) mencapai kadar tertinggi pada saat fajar (subuh) dan seterusnya menurun secara bertahap sampai tingkat terendah ketika matahari terbit. Gas ozon nemberikan pengaruh positif terhadap sel-sel syaraf, melancarkan proses kerja otak dan otot dimana puncak produktivitas manusia terjadi pada pagi hari. Dan manusia merasa enak dan segar ketika menghirup udara di pagi hari, bersih, segar, tidak ada bandingannya pada jam – jam yang lain, baik siang maupun malam hari.
Sesungguhnya sinar matahari ketika terbit dekat dengan warna merah dan di maklumi pengaruhnya dalam merangsang syaraf dan membangkitkan kesadaran dan gerakan (mobilitas), sebagaimana sinar matahari setelah naik beberapa tingginya, sangat baik untuk kesehatan kulit karena mengandung vitamin D.
Bangun pagi mengakhiri tidur yang panjang, dan jelas bahwa manusia yang tidur dalam jangka waktu yang lama sekaligus rentan terserang penyakit pada hati, khususnya penyakit atherosclorosis yang menyebabkan serangan sesak dada, karena tidur adalah diam secara mutlak.jika hal ini berlanjut lama, akan mengakibatkan kegagalan materi – materi lemak ke dinding pembuluh darah ; diantaranya pembuluh darah coronarnya. Dan mungkin kewaspadaan terhadap salah satu faktor penyebab penyakit pembuluh darah ini merupakan salah satu faedah yang didapatkan oleh orang – orang beriman yang bangun pada kegelapan malam mendekatkan diri pada penciptanya dengan memanjatkan doa kepada Nya dengan melakukan shalat. Allah berfirman yang artinya: “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka (al-Furqan:64). Kemudian pada tempat yang lain Allah berfirman agar manusia bangun tengah malam melaksanakan shalat tahajjud: artinya” Sesungguhnya bangun diwaktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan (Al-muzzammil:6). Nasyi’ah dalam ayat ini bagus setelah tidur.
Secara ilmiah, kondisi krotozon pada darah terjadi pada pagi hari mencapai sekitar 7-22 microgram/100 miliplasma, dan paling rendah pada sore hari sampai pada 7 microgram/miliplasma. Krotozon adalah sejenis zat yang ditdemukan pada hari yang menanbahkan efektifitas badan dan memperlancar metabolisme (istiqlabat) dalam tubuh secara umum dan menambah kadar gula di dalam darah yang membekali badan dengan energi. Jika kita hubungkan antara faedah-faedah yang telah dijelaskan dengan hadis tentang shalat dan wudhu, maka kita menyimpulkan bahwa muslim yang berpegang teguh pada al-qur,’an, ialah manusia yang tidak ada duanya (istimewa). Mereka bangun pagi-pagi menghadapi hari-harinya dengan penuh semangat dan kesungguhan, langsung melakukan aktivitas kesehariannya ketika kondisi emosional, mental, otot-otot pada puncak vitalitas yang mengarahkan pada peningkatan produktivitas secara signifikan. Semua itu dilakukan dengan penuh kejernihan pikiran , kebersihan hati, kegembiraan dan kelapangan dada. Jika kita membayangkan hal-hal itu terwujud, masyarakat islam akan menjadi masyarakat yang berbeda. Pembeda yang paling jelas adalah kehidupan yang dibangun mulai dari fajar.
Kembali kepada niat bahwa dalam tulisan ini tidak ada niat negatif yang bermaksud merugikan orang lain, dan apabila sobat semua dan para pembaca menyukai postingan ini anda dapat membeli buku aslinya. Terima kasih, semoga postingan manfaat bangun subuh ini dapat memberi manfaat yang seluas-luasnya. Aamin…!!!
HUKUM MENIUP LILIN DI HARI ULTAH
Soalan:
Bolehkah menyambut hari jadi dengan meniup lilin dan bernyanyi….setengah orang cakap tak boleh…kalau tak, boleh ke kita tukarkan lagu “Allah selamatkan kamu”?
Jawapannya:
Sebenarnya menyambut hari lahir ini tak salah, sebab Rasulullah setiap hari Isnin dia berpuasa untuk memperingati hari kelahirannya. Kemudian setiap tahun 12 Rabiulawal semua umat Islam menyambut hari kelahiran dan perjuangan Rasulullah untuk memartabatkan agama Islam.
Majlis menyambut hari kelahiran adalah baik kerana itu adalah caranya kita menginggati segala nikmat yang Allah berikan kepada kita dan ia merupakan salah satu cara kita bersyukur kerana Allah melahirkan kita di dunia ini dengan keadaan baik dan sihat.
Menjadi persoalan ramai umat Islam diluar sana bolehkah meraikan hari kelahiran dengan memasang lilin di atas kek dan menyanyikan lagu “selamat hari jadi”?
Jawapannya, perkara ini datang bukan dari budaya Islam dan ia datang daripada budaya barat. Hadis Nabi Muhammad SAW yang membawa maksud :
“Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum maka dia bukan dari golongan ku.”
Jelas di sini bahawa merayakan hari kelahiran dengan meniupkan lilin itu bukan dari Agama Islam, malah ia dipraktikkan oleh masyarakat Kristian setiap kali mereka menyambut hari kelahiran mereka. Barang siapa yang menyambutnya dengan cara memasang lilin di atas kek dan menyanyikan lagu hari lahir adalah haram sebab dia bukan dari budaya Islam. Cara Islam menyambut hari kelahiran adalah dengan melaksanakan kenduri kesyukuran, membaca doa dan menjemput semua kaum kerabat dan sahabat-sahabat yang berdekatan dengan tujuan untuk bersilaturahim antara satu sama lain.
Akhir kalam, masuklah kedalam Agama Islam dengan cara keseluruhannya bukan masuk yang mana sesuai kita ambil dan yang tidak sesuai dengan nafsu kita tinggalkan. Jadilah umat Islam yang taat kepada perintah Allah dan meninggalkan perkara yang mungkar dan syubhah, kerana ini lebih menjaminkan keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Rayakanlah hari kelahiran sepertimana yang ditetapkan oleh syarak Islam, mudah-mudahan majlis yang dijalankan itu diberkati dan dirahmati oleh Allah...
Bolehkah menyambut hari jadi dengan meniup lilin dan bernyanyi….setengah orang cakap tak boleh…kalau tak, boleh ke kita tukarkan lagu “Allah selamatkan kamu”?
Jawapannya:
Sebenarnya menyambut hari lahir ini tak salah, sebab Rasulullah setiap hari Isnin dia berpuasa untuk memperingati hari kelahirannya. Kemudian setiap tahun 12 Rabiulawal semua umat Islam menyambut hari kelahiran dan perjuangan Rasulullah untuk memartabatkan agama Islam.
Majlis menyambut hari kelahiran adalah baik kerana itu adalah caranya kita menginggati segala nikmat yang Allah berikan kepada kita dan ia merupakan salah satu cara kita bersyukur kerana Allah melahirkan kita di dunia ini dengan keadaan baik dan sihat.
Menjadi persoalan ramai umat Islam diluar sana bolehkah meraikan hari kelahiran dengan memasang lilin di atas kek dan menyanyikan lagu “selamat hari jadi”?
Jawapannya, perkara ini datang bukan dari budaya Islam dan ia datang daripada budaya barat. Hadis Nabi Muhammad SAW yang membawa maksud :
“Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum maka dia bukan dari golongan ku.”
Jelas di sini bahawa merayakan hari kelahiran dengan meniupkan lilin itu bukan dari Agama Islam, malah ia dipraktikkan oleh masyarakat Kristian setiap kali mereka menyambut hari kelahiran mereka. Barang siapa yang menyambutnya dengan cara memasang lilin di atas kek dan menyanyikan lagu hari lahir adalah haram sebab dia bukan dari budaya Islam. Cara Islam menyambut hari kelahiran adalah dengan melaksanakan kenduri kesyukuran, membaca doa dan menjemput semua kaum kerabat dan sahabat-sahabat yang berdekatan dengan tujuan untuk bersilaturahim antara satu sama lain.
Akhir kalam, masuklah kedalam Agama Islam dengan cara keseluruhannya bukan masuk yang mana sesuai kita ambil dan yang tidak sesuai dengan nafsu kita tinggalkan. Jadilah umat Islam yang taat kepada perintah Allah dan meninggalkan perkara yang mungkar dan syubhah, kerana ini lebih menjaminkan keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Rayakanlah hari kelahiran sepertimana yang ditetapkan oleh syarak Islam, mudah-mudahan majlis yang dijalankan itu diberkati dan dirahmati oleh Allah...
HUKuM MERAYAKAN HARI ULTAH
HUKUM MERAYAKAN HARI ULANG TAHUN
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : “Apa hukum merayakan hari ulang tahun ?”.
Jawaban.
Merayakan hari ulang tahun tidak ada dasarnya sama sekali di dalam syari’at yang suci ini, bahkan termasuk perbuatan bid’ah, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Barangsiapa mengada-ada dalam perkara (agama) kita ini yang bukan bagian darinya, maka perbuatan itu tertolak”.
Dalam lafazh Imam Muslim dan dikomentari oleh Imam Al-Bukhari di dalam
Shahih-nya disebutkan.
“Artinya : Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan (dalam agama) yang tidak ada perintah dari kami, maka perbuatan tersebut tertolak”.
Yang telah diketahui bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengadakan perayaan ulang tahun selama hidupnya, tidak pernah memerintahkan-pun tidak ada dari sahabat yang melakukannya. Demikian pula para Al-Khulafaur Rasyidun, para sahabat Nabi semuanya tidak pernah mengerjakan perbuatan itu, padahal mereka adalah manusia paling tahu terhadap sunnah-sunnah Nabi dan manusia yang paling disukai oleh Nabi serta paling gemar mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh Nabi. Jika perayaan ulang tahun disyari’atkan, tentu mereka melakukannya. Demikian para ulama terdahulu, tidak ada yang mengerjakannya, tidak pula memerintahkannya.
Dengan demikian bisa dipahami bahwa perbuatan tersebut bukan dari syari’at yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kami bersaksi atas Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua kaum muslimin, seandainya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakannya atau memerintahkannya, atau para sahabat melakukannya, niscaya kami akan mengerjakannya pula dan mengajak untuk mengerjakannya. Karena kami, alhamdulillah paling senang mengikuti sunnahnya dan mengagungkan perintahnya. Kita mohonkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar tetap teguh dalam kebenaran dan selamat dari apa yang menyalahi syari’at Allah yang suci, sesungguhnya Dia Mahabaik dan Mahamulia. [Fatawa Mar'ah, 2/10]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, Fatwa-Fatwa Tentang Wanita-3, hal 290-291 Darul Haq]
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : “Apa hukum merayakan hari ulang tahun ?”.
Jawaban.
Merayakan hari ulang tahun tidak ada dasarnya sama sekali di dalam syari’at yang suci ini, bahkan termasuk perbuatan bid’ah, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Barangsiapa mengada-ada dalam perkara (agama) kita ini yang bukan bagian darinya, maka perbuatan itu tertolak”.
Dalam lafazh Imam Muslim dan dikomentari oleh Imam Al-Bukhari di dalam
Shahih-nya disebutkan.
“Artinya : Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan (dalam agama) yang tidak ada perintah dari kami, maka perbuatan tersebut tertolak”.
Yang telah diketahui bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengadakan perayaan ulang tahun selama hidupnya, tidak pernah memerintahkan-pun tidak ada dari sahabat yang melakukannya. Demikian pula para Al-Khulafaur Rasyidun, para sahabat Nabi semuanya tidak pernah mengerjakan perbuatan itu, padahal mereka adalah manusia paling tahu terhadap sunnah-sunnah Nabi dan manusia yang paling disukai oleh Nabi serta paling gemar mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh Nabi. Jika perayaan ulang tahun disyari’atkan, tentu mereka melakukannya. Demikian para ulama terdahulu, tidak ada yang mengerjakannya, tidak pula memerintahkannya.
Dengan demikian bisa dipahami bahwa perbuatan tersebut bukan dari syari’at yang dibawa oleh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kami bersaksi atas Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua kaum muslimin, seandainya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakannya atau memerintahkannya, atau para sahabat melakukannya, niscaya kami akan mengerjakannya pula dan mengajak untuk mengerjakannya. Karena kami, alhamdulillah paling senang mengikuti sunnahnya dan mengagungkan perintahnya. Kita mohonkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar tetap teguh dalam kebenaran dan selamat dari apa yang menyalahi syari’at Allah yang suci, sesungguhnya Dia Mahabaik dan Mahamulia. [Fatawa Mar'ah, 2/10]
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, Fatwa-Fatwa Tentang Wanita-3, hal 290-291 Darul Haq]
Minggu, 04 November 2012
DUNIA HANYA PINJAMAN SAUDARA
Dunia ini hanya pinjaman sementara. Apa sahaja yang kita punya di atas muka bumi ini adalah milik Allah sepenuhnya. Kita semua cuma meminjam sementara menunggu hari penentuan di akhirat sana. Maka, beringat-ingatlah bahawa jangan riak dan takabbur dengan apa yang kita miliki di dunia ini.
Harta, rupa paras, hatta udara yang dihirup saban waktu pun adalah milik Allah. Bragging tentang kekayaan sendiri ke, kecantikan sendiri ke, pujian orang lain terhadap diri sendiri ke, semua itu adalah riak semata. Janganlah sampai Allah ambil kembali apa yang dipinjamkanNya kepada kita sebagai hamba yang sebenarnya tidak punya apa-apa pun di muka bumi ini.
Sama-samalah bermuhasabah, mencari kesilapan sendiri di dalam menilai apa yang berlaku kepada kita. Bukannya saling mencari kesalahan dan akhirnya terputus silaturrahim. Dunia ini hanya sementara, yang kekal adalah akhirat sana. Dapatkah kita mengakhiri kehidupan di dunia ini dengan khusnul khatimah? Mungkinkah kita akan mati dengan melihat apa yang kita akan terima dari bawah sayap kanan Jibril?
Atau, adakah kita akan mati sewaktu sedang mengadu domba tentang orang lain?
Sewaktu memperlihatkan kekayaan pada orang lain?
Sewaktu sibuk mencari kesilapan manusia sedangkan diri sendiri tidak terjamin antara syurga atau neraka?
Fikir-fikirkanlah.
Orang tua cakap, rumah kata pergi, kubur panggil mari.
Pepatah sedemikian bukan hanya untuk orang-orang yang sudah lanjut usia, tetapi kita yang muda sepatutnya mengambil pepatah itu sebagai iktibar. Bukan tahu pun bila kita nak dijemput pergi, kan? Itu pun kalau di jemput...kalau direnggut nyawa ni? Kalau di sambar nyawa ni? Tak ke naya?
Wallahualam bila kita akan mengakhiri zaman 'hidup' dan memulai saat 'mati', jadi sementara masih bersambung roh dan jasad, tunaikanlah amanah Allah sebagai khalifah, sebagai anak yang soleh dan solehah pada kedua ibubapa, pelajar yang tekun dan rajin kepada guru-guru, dan jadilah manusia yang boleh memberi manfaat kepada orang lain.
Aku pun bukan manusia yang sempurna, tetapi aku sentiasa cuba berusaha mencari kesempurnaan itu dengan berusaha. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka yang masih di buai janji manis dunia. Saling mengingatilah. :)
Tak salah mencuba, biar lambat asalkan ada usaha. Betul tak? Yang penting adalah istiqamah dan perasaan ingin menjadi lebih baik di sisi Allah, bukan di mata manusia. Wallahualam.
Harta, rupa paras, hatta udara yang dihirup saban waktu pun adalah milik Allah. Bragging tentang kekayaan sendiri ke, kecantikan sendiri ke, pujian orang lain terhadap diri sendiri ke, semua itu adalah riak semata. Janganlah sampai Allah ambil kembali apa yang dipinjamkanNya kepada kita sebagai hamba yang sebenarnya tidak punya apa-apa pun di muka bumi ini.
Sama-samalah bermuhasabah, mencari kesilapan sendiri di dalam menilai apa yang berlaku kepada kita. Bukannya saling mencari kesalahan dan akhirnya terputus silaturrahim. Dunia ini hanya sementara, yang kekal adalah akhirat sana. Dapatkah kita mengakhiri kehidupan di dunia ini dengan khusnul khatimah? Mungkinkah kita akan mati dengan melihat apa yang kita akan terima dari bawah sayap kanan Jibril?
Atau, adakah kita akan mati sewaktu sedang mengadu domba tentang orang lain?
Sewaktu memperlihatkan kekayaan pada orang lain?
Sewaktu sibuk mencari kesilapan manusia sedangkan diri sendiri tidak terjamin antara syurga atau neraka?
Fikir-fikirkanlah.
Orang tua cakap, rumah kata pergi, kubur panggil mari.
Pepatah sedemikian bukan hanya untuk orang-orang yang sudah lanjut usia, tetapi kita yang muda sepatutnya mengambil pepatah itu sebagai iktibar. Bukan tahu pun bila kita nak dijemput pergi, kan? Itu pun kalau di jemput...kalau direnggut nyawa ni? Kalau di sambar nyawa ni? Tak ke naya?
Wallahualam bila kita akan mengakhiri zaman 'hidup' dan memulai saat 'mati', jadi sementara masih bersambung roh dan jasad, tunaikanlah amanah Allah sebagai khalifah, sebagai anak yang soleh dan solehah pada kedua ibubapa, pelajar yang tekun dan rajin kepada guru-guru, dan jadilah manusia yang boleh memberi manfaat kepada orang lain.
Aku pun bukan manusia yang sempurna, tetapi aku sentiasa cuba berusaha mencari kesempurnaan itu dengan berusaha. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka yang masih di buai janji manis dunia. Saling mengingatilah. :)
Tak salah mencuba, biar lambat asalkan ada usaha. Betul tak? Yang penting adalah istiqamah dan perasaan ingin menjadi lebih baik di sisi Allah, bukan di mata manusia. Wallahualam.
Dunia hanya persinggahan
Sujudlah kita kepada Allah, mohonlah kepada Allah supaya kita terus berada di landasan yang lurus, mohonlah kepada Allah supaya kehidupan kita yang singkat ini direhai Allah… Aminn…
Langganan:
Komentar (Atom)